Masyarakat Lembang Tumbang Datu yang mayoritas Kristen menghadapi kebudayaan ritual ma’ta’da sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari aluk todolo. Aluk todolo meyakini bahwah ritual ma’ta’da ditujukan kepada leluhur agar leluhur mencurahkan berkat. Dari pemahaman aluk todolo sekaitan dengan ritual ma’ta’da menjadi titik permasalahan karena bertentangan dengan iman Kristen. Melalui fenomena ini, sehingga penulis memiliki ketertarikan untuk melakukan penelitian mendalam terhadap makna ritual ma’ta’da dan implikasinya bagi masyarakat Kristen. Dalam penulisan ini, menggunakan metode penulisan kualitatif melalui studi pustaka, studi lapangan dengan observasi, wawancara, serta analisis. Penelitian ini menemukan bahwa dalam ritual ma’ta’da di Tumbang Datu yang dipahami oleh aluk todolo tidak sejalan dengan Iman Kristen. Dari hasil penelitian penulis mengetahui bahwa masyarakat krtisten di Lembang Tumbang Datu meyakini bahwa melalui ritual ma’tada dilakukan sebagai wadah untuk mengenang dan menghormati leluhur, walaupun masi ada yang meyakini bahwa leluhur sebagai penolong dan pemberi berkat dalam hidup mereka. Ada juga masyarakat Kristen yang ikut dalam ritual ma’ta’da hanya ikut untuk membantu atau mereka ikut karena pengkarangan hal ini mereka nyatakan sebagai makhluk sosial.
Copyrights © 2021