Pembelajaran IPA yang kurang inovatif akan mempengaruhi pada keaktifan serta hasil belajar siswa kurang maksimal, sehingga berpengaruh pada kemampuan berpikir analitis siswa. Pembelajaran IPA yang inovatif sebaiknya menerapkan model atau metode yang tepat guna atau yang bisa menyesuaikan kemampuan dan keadaan siswa. Maka dari itu diperlukan model pembelajaran Group Investigation berbasis Science Literacy. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan berpikir analitis siswa yang signifikan antara model pembelajaran Group Investigation berbasis pendekatan Science Literacy dengan tanpa model pembelajaran Group Investigation berbasis pendekatan Science Literacy. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian quasi experimental. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, lembar observasi aktivitas siswa, dan soal tes kemampuan berpikir analitis serta analitis data yang digunakan menggunakan uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis (uji-t). Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 3 Yanggong. Berdasarkan hasil data penelitian yang menggunakan model tersebut menunjukkan ketercapaian sebesar 79% pada pertemuan pertama dan 86% pada pertemuan kedua, serta aktivitas siswa sebesar 66% pada petemuan pertama dan 80% pada pertemuan kedua. Uji penggunaan model pembelajaran Group Investigation berbasis Science Literacy terhadap kemampuan berpikir analitis siswa, nilai hasil uji 1-tailed menunjukkan nilai signifikansi 0,000 <0,05 dan uji 2-tailed 0,000 <0,05.
Copyrights © 2023