Jurnal Sains dan Kesehatan
Vol. 5 No. 2 (2023): J. Sains Kes.

Karakterisasi Ekstrak Sambiloto (Andrographis panicullata Burn (f) Ness) dan Pegagan (Centella asiatica (l) Urban): Characterization Extract Sambiloto (Andrographis panicullata Burn (f) Ness) and Pegagan (Centella asiatica (l) Urban)

Arman Rusman (Program Studi S1 Farmasi, Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman)
Agung Endro Nugroho (Departemen Farmakologi dan Farmasi Klinik, Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia)
Suwijiyo Pramono (Departemen Biologi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia)
Herman Herman (Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia)
Muhammad Faisal (Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia)
Junaidin Junaidin (Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia)
Haeruddin Haeruddin (Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Halu Oleo, Kendari, Indonesia)



Article Info

Publish Date
30 Apr 2023

Abstract

Sambiloto (Andrographis panicullata Burn (f) Ness) and Pegagan (Centella asiatica (l) Urban) are plants that have many benefits. Traditionally this plant is used as a medicine including insect bites and venomous snakes, dysentery, diabetes, venereal diseases, appendicitis, dirty blood, eczema, tonsil inflammation, ulcers and food poisoning. This study aims to determine the characterization of bitter and gotu kola extracts obtained from Girimulyo Village, Nanggulan District, Kulon Progo Regency which includes yield, drying loss, TLC profile, active compound content, and total flavonoid content. The extract characterization method follows the guidelines written in the Indonesian herbal famacopoeia (FHI). The results showed that the extracts of Sambiloto and Centella asiatica obtained the following data: the yield value of Sambiloto extract was 18.9% and Centella asiatica 21.7%, the organoleptic examination of the data obtained was in accordance with FHI standards, the drying shrinkage value of Sambiloto was 7.85 ± 0.60 and Centella asiatica 15.15 ± 0.42, qualitative analysis of Sambiloto and Centella asiatica extracts had the same rf values as the marker compounds, namely andrographolide for Sambiloto and asiaticoside for Centella asiatica. Measurement of andrographolid levels in Sambiloto extract showed a value of 32.56 ± 4.56 and Asiaticoside levels gotu kola extract showed a value of 15.01 ± 1.69. These results show that the bitter extracts and gotu kola taken from Girimulyo Village, Nanggulan District, Kulon Progo Regency comply with the standards written in the Indonesian herbal pharmacopoeia (FHI). Keywords: Sambiloto, Pegagan, Extract, Characterization Abstrak Sambiloto (Andrographis panicullata Burn (f) Ness) dan Pegagan (Centella asiatica (l) Urban) merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat. Secara tradisional tanaman ini digunakan sebagai obat diantaranya gigitan serangga dan ular berbisa, disentri, kencing manis, penyakit kelamin, radang usus buntu, darah kotor, eksema, radang tonsil, borok dan keracunan makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisasi dari ekstrak sambiloto dan pegagan yang diperoleh dari Desa Girimulyo, Kecamatan Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo yang meliputi rendemen, susut penegringan, profil KLT, kadar senyawa aktif, dan kadar flavonoid total. Metode karakterisasi ekstrak mengikuti panduan yang tertulis dalam famakope herbal Indonesia (FHI). Hasil penelitian menunjukan ekstrak sambiloto dan pegagan diperoleh data sebagai berikut: nilai rendemen ekstrak sambiloto 18,9 % dan pegagan 21,7%, pemeriksaan organoleptik data yang diperoleh sesuai dengan standar FHI, nilai susut pengeringan sambiloto 7,85±0,60% dan pegagan 15,15±0,42%, analisis kualitatif ekstrak sambiloto dan pegagan memiliki nilai rf yang sama dengan senyawa penanda yakni andrografolid untuk sambiloto dan asiaticosida untuk pegagan, pengukuran kadar andrografolid pada ekstrak sambiloto menunjukan nilai 32,56±4,56% dan kadar asiaticosida pada ekstrak pegagan menunjukan nilai 15,01±1,69%. Hasil tersebut menunjukan bahwa ekstrak sambiloto dan pegagan yang diambil dari Desa Girimulyo, Kecamatan Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo sesuai dengan standar yang tertulis dalam farmakope herbal Indonesia (FHI). Kata Kunci: Sambiloto, Pegagan, Ekstrak, Karakterisasi

Copyrights © 2023






Journal Info

Abbrev

jsk

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry Biochemistry, Genetics & Molecular Biology Health Professions Immunology & microbiology Medicine & Pharmacology

Description

Jurnal Sains dan Kesehatan (J. Sains. Kes) (e-ISSN 2407-6082, p-ISSN 2303-0267), is a national journal with ISSN and published four times a year in 2015. In 2016 the publishing frequency changed to twice a year. In 2021 the frequency increased to six times a year. Jurnal Sains dan Kesehatan is ...