Resital: Jurnal Seni Pertunjukan (Journal of Performing Arts)
Vol 24, No 1 (2023): April 2023

Conservation and Development Model of Mamaca in Pamekasan Madura

I Wayan Dana (Institut Seni Indonesia Yogyakarta)
St. Hanggar Budi Prasetya (Institut Seni Indonesia Yogyakarta)
Agustin Anggraeni (Institut Seni Indonesia Yogyakarta)



Article Info

Publish Date
30 Apr 2023

Abstract

ABSTRACTMamaca traditional performing art is an essential intangible asset for the people of Madura and Indonesia. Mamaca in Madurese language means reading. Contextually, it means reading verses from particular texts. Its diversity and uniqueness are not only known by Indonesian, but also worldwide people. Its paramount role in the life of Mamaca-supporting community is undeniable as the songs and notations generated while performing is not only functioned as performing, but also efforts to establish Madurese moral values. Unfortunately, the local people, especially younger generation currently have started to abandon this traditional art. It leads to a worrisome position of Mamaca existing in Pamekasan Regency, Madura Island. Considering that this traditional performing art emphasizes the nobility of values and norms in its form and implementation and its capability of strengthening the Indonesian character and the harmony of social life, Mamaca is urgently required to be preserved and developed in accordance to the fervor of nowadays era. The performers take turns reading and singing the verses containing some epics of Mahabharata, Ramayana, stories of Islamic Prophets, and values of benevolence regarding wisdom teachings. This research is a model for the conservation and development of noble cultural values that involves active supporting elements of Mamaca, relevant government, academics, industries or sponsors, and the role of the media.ABSTRAKModel Konservasi dan Pengembangan Mamaca di Pamekasan Madura. Seni pertunjukan tradisi Mamaca merupakan aset non bendawi yang penting bagi masyarakat di Madura dan bangsa Indonesia. Mamaca dalam bahasa Madura berarti membaca. Dalam penelitian ini, Mamaca yang dimaksud adalah tradisi membaca syair-syair dari naskah tertentu. Keanekaragaman dan keunikannya tidak hanya dikenal oleh bangsa Indonesia sendiri, tetapi juga sudah secara luas. Peran pentingnya Mamaca di dalam kehidupan masyarakat penyelenggaranya tidak dapat terbantahkan karena lagu-lagu yang dilantunkan serta notasi yang dimainkan tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, namun sebuah upaya untuk menanamkan nilai moral. Sayangnya, Mamaca kini mulai ditinggalkan, terutama oleh generasi muda setempat. Oleh karena itu, seni Mamaca yang hidup di wilayah Kabupaten Pamekasan Pulau Madura dipandang penting dilestarikan dan dikembangkan sesuai zamannya. Mengingat bahwa seni pertunjukan tradisi yang berdasarkan pada pemanfaatan musik internal ini mengutamakan keluhuran nilai dan norma di dalam wujud dan penyelenggaraannya, Mamaca dipandang mampu menguatkan karakter bangsa dan harmoni kehidupan sosial. Para pelakunya secara bergantian membaca dan melagukan syair-syair yang memuat sebagian wiracarita Mahabharata, Ramayana, dan kisah para Nabi dalam agama Islam serta menyampaikan norma dan nilai kebaikan mengenai ajaran kebijaksanaan. Kajian ini merupakan model pelestarian dan pengembangan nilai-nilai budaya adiluhur yang melibatkan unsur penyangga aktif Mamaca, pemerintah terkait, akademisi, pihak industri atau sponsor, dan peran media.

Copyrights © 2023






Journal Info

Abbrev

resital

Publisher

Subject

Arts Humanities

Description

Resital : Jurnal Seni Pertunjukan merupakan jurnal ilmiah berkala yang ditujukan untuk mempublikasikan karya ilmiah hasil penelitian, pengembangan, dan studi pustaka di bidang seni pertunjukan. Jurnal Resital pertama kali terbit bulan Juni 2005 sebagai perubahan nama dari Jurnal IDEA yang terbit ...