Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika bergerak pada bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika. Stasiun Meteorologi Kelas III Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Citeko yang bergerak dibidang meteorologi, memiliki tugas melakukan pengamatan untuk mendapatkan data sinoptik. Data sinoptik terdiri dari data pengamatan suhu dan kelembaban udara, curah hujan, kecepatan angin dan tekanan udara. Data tersebut berguna dalam bidang penerbangan yang ada di Indonesia dan sangat penting untuk acuan data ramalan cuaca. Stasiun Meteorologi Kelas III Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Citeko memiliki dua jenis alat ukur komponen meteorologi, yang bekerja secara otomatis dan bekerja secara konvensional. Automatic Weather System (AWS) adalah alat ukur komponen meteorologi yang bekerja secara otomatis. Banyak benda disekitar AWS yang memiliki ketinggian lebih dari ketinggian AWS, menjadi salah satu faktor kurang akuratnya data hasil pengukuran komponen meteorologi yang dihasilkan AWS. Masalah kurang akuratnya alat ukur AWS ini, menjadikan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika masih menerapkan sistem ukur konvensional yaitu higrometer, alat ini digunakan untuk mengukur suhu dan kelembaban udara. Data yang dihasilkan oleh higrometer cukup akurat dibandingkan dengan AWS, namun ada beberapa kekurangan dari higrometer, yaitu masalah efisiensi waktu, sumber daya dan keamanan data. Berdasarkan hal tersebut, maka dirancang Alat Ukur Suhu dan Kelembaban Udara Berbasis Arduino UNO dengan sensor DHT22 di Stasiun Meteorologi Kelas III Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Citeko, yang diharapkan alat ini dapat mengatasi kekurangan yang dimiliki alat ukur suhu dan kelembaban yang sudah ada.
Copyrights © 2023