Owa jawa (Hylobates moloch Audebert, 1798) merupakan satwa primata endemik Pulau Jawa dan termasuk satwa yang dilindungi. Sebagai salah satu satwa yang dilindungi, pelestarian owa jawa terus dilakukan melalui upaya konservasi guna menjamin kelestariannya, terutama di habitat alaminya. Salah satu upaya pelestarian owa jawa adalah dengan melakukan penelitian guna memperoleh informasi mengenai aktivitas satwa tersebut. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengamati aktivitas harian pasangan owa jawa pasca pelepasliaran di kawasan Cagar Alam Patengan. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu perpaduan antara metode scan sampling dengan interval 5 menit dan ad-libitum. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi langsung di kawasan Cagar Alam Patengan. Penelitian dilakukan pada Januari-Februari 2021. Berdasarkan hasil pengamatan, diperoleh data yang bervariasi setiap harinya. Pada penelitian ini, pengamatan dilakukan pada sepasang owa jawa pasca-pelepasliaran, yaitu owa jawa jantan (Boy) dan owa jawa betina (Munir). Aktivitas harian owa jawa jantan yang diamati selama berada di kawasan Cagar Alam Patengan meliputi aktivitas makan (39%), lokomosi (24%), istirahat (27%), aktivitas sosial (5%), defekasi (2%), dan urinasi (3%), sedangkan aktivitas owa jawa betina terdiri dari aktivitas makan (40%), lokomosi (26%), istirahat (24%), aktivitas sosial (6%), defekasi (2%), dan urinasi (2%). Aktivitas harian pasangan owa jawa pasca-pelepasliaran didominasi oleh aktivitas makan (39-40%) dari total seluruh aktivitas. Adapun jenis pepohonan yang digunakan sebagai sumber pakan oleh owa jawa diantaranya dari kelompok Moraceae, Euphorbiaceae, Acanthaceae, Aralliaceae, Fagaceae, Theaceae, Arecaceae, Magnoliaceae, Lauraceae, Junglandaceae, dan Casuarinaceae.
Copyrights © 2022