ALHAZEN
Vol 1, No 1 (2014)

Interpretasi Episenter dan Hiposenter Sesar Lembang

Rasmid Rasmid (Stasiun Geofisika klas I BMKG Bandung, INDONESIA)
Muhamad Imam Ramdhan (Fisika Fakultas Sains dan Teknologi UIN SGD Bandung, INDONESIA)



Article Info

Publish Date
01 Mar 2015

Abstract

Sesar Lembang merupakan sesar polemik bagi para peneliti. Dalam rangka merekam jejak seismik yang ada di sekitar Sesar Lembang, dipasanglah 4 buah seismometer yang disediakan oleh Stasiun Geofisika klas I BMKG Bandung di sekitar  Pencut (Lembang), Tangkuban  Perahu, Ciater, dan Cimenyan mulai Mei 2010 hingga sekarang. Sejak dipasang sampai sekarang telah tercatat peristiwa gempa bumi di sekitar Sesar Lembang yang dapat diketahui baik itu yang dirasakan maupun tidak dirasakan. Untuk mengetahui  posisi  gempa-gempa  tersebut, maka  dilakukan  proses pengolahan  lokalisasi menggunakan  metoda  tiga lingkaran,  kemudian  direlokasi dengan Single  Event  Determination (SED) menggunakan metoda Geiger’s method with Adaptive Damping (GAD). Dari  hasil  relokasi gempa bumi, diperoleh episenter dan hiposenter gempa bumi di sekitar Sesar Lembang baik di bagian barat maupun bagian timur. Gempa-gempa terkonsentrasi pada kedalaman 3-6 km, sebagian lagi tersebar pada kedalaman 10-30 km. Dalam menentukan akurasi hiposenter gempa bumi tergantung pada beberapa faktor diantaranya yaitu geometri stasiun pencatat, akurasi pembacaan waktu tiba gelombang di stasiun pencatat, fasa gelombang yang tersedia, dan pengetahuan tentang struktur geologi pada daerah studi.

Copyrights © 2014