Jurnal Kesehatan Farmasi
Vol 4, No 2 (2022)

Profil Peresepan Off-Label Pada Pasien Pediatrik Diagnosa ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) Periode Juni-Agustus 2021 Di Rumah Sakit B Surabaya

Andita Nur Wijayanti (D3 Farmasi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya kampus Kota Madiun)
Ayu Ikarnia Firmantie (Unknown)



Article Info

Publish Date
29 Dec 2022

Abstract

Penggunaan obat secara off-label merupakan penggunaan obat diluar indikasi resmi yang tertulis pada leaflet pada saat obat didaftarkan untuk mendapatkan izin edar dari lembaga yang berwenang. Obat-obat off-label untuk tujuan terapi harus terbukti efikasinya dan dapat dipertanggungjawabkan dari segi risiko efek samping, sehingga aman untuk digunakan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pola peresepan off-label kepada pasien anak dengan diagnosa ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) di klinik anak Rumah Sakit B Surabaya pada bulan Juni hingga Agustus 2021. Metode penelitian dilakukan dengan cara menyesuaikan terapi dokter dalam 155 rekam medis pasien (sampel) dengan literatur dosis anak, sampel diambil menggunakan metode simple random sampling dengan memasukkan rumus =RANDBETWEEN,(bottom,top) pada program Microsoft excel Windows 8,. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan sebanyak 75 (48,39%) rekam medis pasien terindikasi terapi off-label dari total 155 sampel, dan dari 794 obat yang diresepkan oleh dokter spesialis anak, terdapat 99 item obat (12,47%) yang masuk dalam kategori off-label, dengan rincian: 1 item obat (0,13%) termasuk kategori off-label kontraindikasi; 4 item obat (0,50%) termasuk kategori off-label indikasi; 30 item obat (3,78%) kategori off-label usia; dan 64 item obat (8,06%) kategori off-label dosis. Penggunaan obat terbanyak pada kategori off-label ini adalah dari kelas antibiotik yakni Cefixime sebanyak 33 item (4,16 %).

Copyrights © 2022