Latar Belakang: Penyakit Ginjal Kronik (PGK) adalah keadaan dimana lebih dari 3 bulan ginjal mengalami penurunan fungsi dan atau ganggguan struktur. Salah satu permasalahan psikologis yang kerap muncul dan menyebabkan turunnya kualitas hidup pasien PGK, terutama yang mejalani hemodialisis jangka panjang yakni gangguan depresi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya hubungan tingkat depresi dengan kualitas hidup responden yang menjalani hemodialisis. Metode: Menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan waktu cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik non probability sampling dengan pendekatan purposive sampling sebanyak 51 responden. Hasil: Menunjukkan 44 responden (86,3%) memiliki tingkat depresi normal 43 responden (97,7%) berkualitas hidup baik dan 1 responden (2,3%) berkualitas hidup buruk), sedangkan 7 responden (13,7%) memiliki tingkat depresi ringan (4 responden (57,1%) berkualitas hidup baik dan 3 responden (42,9%) berkualitas hidup buruk). Hasil analisis menggunakan uji fisher’s exact diketahui p value 0,006 (<0,05). Kesimpulan: Disimpulkan bahwa tingkat depresi merupakan faktor independen yang berhubungan dengan kualitas hidup. Hasil penelitian dapat menjadi masukan bagi tenaga kesehatan untuk lebih berfokus lagi dalam mengatasi masalah psikologis dengan mengkaji tingkat depresi, memeberikan edukasi, dan motivasi sehingga diharapkan dapat meningkatkan kulitas hidup pasien.
Copyrights © 2021