Jurnal Ilmiah Mahasiswa FIB
Vol 3, No 4 (2015)

DAMPAK PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN BAHASA JEPANG TINGKAT SMA (SEKOLAH MENENGAH ATAS) DAN MA(MADRASAH ALIYAH) DI PROVINSI JAWA TIMUR

SUDARMIANTO, DEBY (Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya)



Article Info

Publish Date
10 Jul 2015

Abstract

Kata KunciĀ  : Dampak, kurikulum 2013, bahasa Jepang Pada pertengahan tahun 2013, pemerintah melalui Kemendikbud meluncurkan kurikulum 2013 yang merupakan pengembangan dari kurikulum yang sebelumnya untuk digunakan sebagai kurikulum utama yang dipakai mulai dari sekolah dasar hingga menengah pada seluruh mata pelajaran. Tujuan dari penerapan kurikulum 2013 membentuk siswa yang tidak hanya cerdas dalam memecahkan masalah diĀ  kelas dengan cara mengamati, bertanya, memikirkan, bereksperimen dan menyampaikan hasil di depan guru dan teman sejawat, tapi juga mempunyai akhlak dan budi yang luhur di masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah siswa telah mencapai pada tingkat aktif yang sesuai termuat pada kurikulum 2013 ketika menerima pelajaran bahasa Jepang dan mengetahui apakah terdapat perbedaan jam mengajar guru bahasa Jepang sebelum dan sesudah kurikulum 2013 diberlakukan di sekolah.Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kuantitatif. Data yang dijadikan peneliti sebagai objek analisis data ialah hasil dari angket dan wawancara yang peneliti peroleh dari responden guru bahasa Jepang SMA dan MA di provinsi Jawa Timur sebanyak 63 responden. Analisis data dilakukan dengan mendeskripsikan keaktifan siswa di kelas ketika mendapat pelajaran bahasa Jepang yang bersumber dari hasil angket dan wawancara terhadap responden, serta menghitung jumlah jam mengajar guru bahasa Jepang sebelum dan sesudah dengan menggunakan uji sampel berpasangan dengan program komputer SPSS 16.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 60% responden telah mencapai keaktifan yang sesuai dengan kurikulum 2013 dan memberikan bukti empiris dengan menguji hipotesis pada uji sampel berpasangan yang menggunakan SPSS yang mendapatkan hasil t-hitung 6,138 dan t-tabel sebesar 2,001, hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan jumlah jam mengajar guru bahasa Jepangketika dilaksanakannya kurikulum 2013 dengan taraf signifikasi sebesar 95%.Penulis menyarankan peneliti selanjutnya untuk memperluas jangkauan penelitian yakni dengan menggunakan sampel di seluruh pulau Jawa, bahkan seluruh Indonesia dan melakukan penelitian terhadap minat dan motivasi siswa mempelajari bahasa Jepang setelah kurikulum 2013 diterapkan disekolah.

Copyrights © 2015