Ada berbagai tanaman obat keluarga yang dapat menjadi suplemen untuk meningkatkan kekebalan tubuh, namun masyarakat masih memiliki pengetahuan yang kurang tentang informasi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan masyarakat terhadap penggunaan tanaman obat keluarga yang memiliki manfaat untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dalam menghadapi pandemi Covid-19. Metode: Penelitian ini menggunakan Pre-Experimental Design yaitu studi kasus one-shot dengan menggunakan Buku Pedoman Tanaman Obat Keluarga dalam bahasa daerah. Populasi penelitian adalah semua pemuda yang tinggal di wilayah Tondon, Toraja Utara. Sebanyak 30 responden menjadi sampel dalam penelitian ini yang diambil secara random sampling. Data dianalisis dengan uji Wilcoxon. Hasil : Pengetahuan tanaman obat meningkat dari 50% menjadi 80%, pengetahuan jamu dari 93,3% menjadi 100%, pendapat responden mengenai efektivitas pemanfaatan tumbuhan obat meningkat dari 90% menjadi 100% dan kepercayaan masyarakat tentang pengaruh tumbuhan obat dan ramuan herbal terhadap peningkatan kekebalan tubuh meningkat dari 70% menjadi 96,7%. Berdasarkan hasil uji Wilcoxon, Asymp. Tanda tangan. (2-tailed) nilai 0,012 (<0,05) yang berarti ada pengaruh sosialisasi terhadap peningkatan pengetahuan responden. Kesimpulan: Sosialisasi Buku Pedoman Tanaman Obat Keluarga dalam bahasa daerah secara signifikan meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap penggunaan tanaman obat keluarga sebagai Suplemen peningkat daya tahan tubuh selama pandemi Covid-19.
Copyrights © 2021