Kelapa sawit termasuk produk yang banyak diminati oleh petani saat ini, banyak petani cenderung berkelanjutan dalam agribisnis kelapa sawit karena tingkat keuntungan yang cukup tinggi..Penelitian yang dilakukan ini berjenis penelitian kuantitatif dengan bentuk analisis dan subjek yang dijadikan sumber dalam penelitian ini adalah petani kelapa sawit.Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Metode analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh biaya produksi sedangkan untuk mengetahui pendapatan digunakan rumus pendapatan π = TR – TC dan rumus kelayakan R/C ratio dan mengetahui pola pemasaran kelapa sawit rakyat.Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara serempak (Uji F) biaya produksi luas lahan, biaya peralatan, biaya bibit, biaya pestisida, biaya pupuk dan biaya tenaga kerja berpengaruh terhadap pendapatan petani kelapa sawit rakyat yaitu F hitung (1223,001) > F tabel (2,36). Sedangkan secara parsial (Uji T) bahwa biaya produksi luas lahan (X1), biaya peralatan (X2) dan biaya pupuk (X5) tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani kelapa sawit rakyat (Y) dan biaya bibit (X3), biaya pestisida (X4) dan biaya tenaga kerja (X6) berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani kelapa sawit rakyat (Y). Penerimaan rata-rata usahatani kelapa sawit rakyat adalah sebesar Rp. 24.439.488/ha/tahun, sedangkan biaya rata-rata yang dikeluarkan adalah sebesar Rp. 13.206.023/ha/tahun dengan demikian pendapatan rata-rata yang diperoleh adalah sebesar Rp. 11.233.465/ha/tahun. Analisis R/C Ratio pada usahatani kelapa sawit rakyat sebesar 1,85, artinya setiap biaya yang dikeluarkan sebanyak Rp. 13.206.023/ha/tahun maka akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp. 24.439.488/ha/tahun sehingga usahatani kelapa sawit rakyat mendapatkan keuntungan. Rantai pemasaran kelapa sawit rakyat di daerah penelitian yaitu petani menjual TBS ke Pedagang Pengumpul Desa Agen Kemudian Agen menjualnya ke Pabrik Industri Pengolahan CPO
Copyrights © 2023