Minyak atsiri serai (Cymbopogon citratus) dapur telah dipergunakan secara luas di berbagai industri, diantaranya sebagai agen antibakteri. Pada penelitian ini dievaluasi aktivitas antibakteri dan toksisitas minyak serai dapur yang dipekatkan pada suhu berbeda. Toksisitas dievaluasi melalui uji brine shrimp lethality test (BSLT), sementara uji antibakteri dilakukan terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan S. epidermidis dengan metode difusi dan dilusi. Komponen kimia yang terdapat dalam minyak serai dianalisis menggunakan kromatografi gas spektrometri massa (GC-MS). Hasil yang diperoleh menunjukkan berdasarkan uji BSLT diperoleh nilai lethal concentration 50 (LC50) sampel minyak serai dapur semua perlakuan < 1000 ppm dengan LC50 terendah sebesar 16,53 ± 2,82 ppm. Nilai konsentrasi hambat minimun (KHM) dan konsentrasi bunuh minimum (KBM) minyak serai dapur terhadap S. aureus umumnya lebih rendah dibanding terhadap S. epidermidis. Aktivitas antibakteri minyak serai dapur terhadap S. aureus terkategori sangat kuat dengan nilai KHM dan KBM terendah ditunjukkan oleh minyak serai tanpa perlakuan pemekatan yaitu sebesar 1250 dan 2500 ppm terhadap S. aureus. Komposisi senyawa kimia utama dalam minyak serai dapur berdasarkan analisis GC-MS ialah sitral, neral dan β-myrcenehttp://dx.doi.org/10.23960/aec.v6.i2.2021.p168-179
Copyrights © 2021