Jurnal Farmasi Indonesia
Vol. 13 No. 2 (2021): Jurnal Farmasi Indonesia

Potensi Penghambatan Sel Kanker Paru Dari Ekstrak Davallia denticulata

Rudi Hendra (Department of Chemistry, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Riau, Pekanbaru 28293, Riau, Indonesia)
Muhammad Afham (Department of Chemistry, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Riau, Pekanbaru 28293, Riau, Indonesia)
Rohimatul Khodijah (Department of Chemistry, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Riau, Pekanbaru 28293, Riau, Indonesia)



Article Info

Publish Date
31 Jul 2021

Abstract

Pakis epifit yang dikenal sebagai Davalia denticulata, yang merupakan anggota dari keluarga Davalliaceae, tumbuh di kelapa sawit. Telah dilaporkan bahwa beberapa spesies berbeda dalam genus ini telah digunakan sebagai agen antikanker, agen antimikroba, dan antioksidan. Namun, belum ada laporan tentang aktivitas biologis yang terkait dengan spesies ini. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengekstrak metabolit sekunder dan menguji sitotoksisitas ekstrak tersebut. Metode maserasi digunakan untuk mengekstrak tanaman ini dengan berbagai pelarut (metanol, etil asetat, dan n-heksana), dan uji MTS digunakan untuk menentukan sitotoksisitas tanaman ini dalam kaitannya dengan kanker paru-paru (cell line A549). Ekstrak menunjukkan berbagai aktivitas menghambat cell line A549. IC50 untuk aktivitas ekstrak etil asetat ditemukan sebesar 317,59 ppm, sedangkan IC50 untuk ekstrak air dan n-heksana masing-masing sebesar 575,41 dan 806,06 ppm. Pengamatan ini memungkinkan pemahaman yang lebih baik tentang sitotoksisitas spesies, yang kemudian dapat berfungsi sebagai dasar untuk penelitian lebih lanjut tentang isolasi dan bioaktivitas metabolit sekunder. Kata kunci: Davallia denticulata, Ekstrak, Sitotoksik

Copyrights © 2021






Journal Info

Abbrev

jfi

Publisher

Subject

Medicine & Pharmacology

Description

Jurnal Farmasi Indonesia adalah jurnal nasional (peer-reviewed) yang diterbitkan oleh Ikatan Apoteker Indonesia dua kali dalam setahun sebagai sarana diseminasi ilmu pengetahuan di bidang farmasi, yaitu: farmasi klinis, farmasi masyarakat/komunitas, kimia farmasi, biologi farmasi/famakognosi, ...