JURNAL SUMBER DAYA AIR
Vol 19, No 1 (2023)

ANALISIS KARAKTERISTIK CURAH HUJAN PENYEBAB BANJIR BERDURASI PANJANG (STUDI KASUS: BANJIR TAHUN 2019 DI BALEENDAH, JAWA BARAT)

Yogi Sahat Maruli Simanjuntak (Program Studi Sains Kebumian, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung)
Rusmawan Suwarman (Kelompok Keahlian Sains Atmosfer, Institut Teknologi Bandung)
Riawan Edi (Kelompok Keahlian Sains Atmosfer, Institut Teknologi Bandung)



Article Info

Publish Date
31 May 2023

Abstract

ABSTRACT In 2019, Baleendah experienced flooding with a duration of ± 30 days, this can be seen from the water level which is above the critical point from February 9th – March 12th, 2019, which identified the occurrence of flooding. Based on the spatio-temporal analysis of rainfall in the upstream Citarum watershed that drains to Baleendah, there were differences in the timing of rainfall between northern, southern, and eastern regions, and a semi-diurnal pattern. This study aims to look at the rainfall pattern that causes long-duration flooding in Baleendah. Based on that point, we conducted hydrological simulations using the Hydrologic Engineering Center’s Hydrologic Model System (HEC-HMS) with the assumption that the volume of rainfall is constant.  The rainfall scenarios used were 1) a diurnal scenario where there is a difference in the timing of rainfall between the north, south, and east regions, 2) rainfall scenarios with diurnal and semidiurnal variations, and 3) the semidiurnal scenario is getting closer (the timing between rainfall in the morning and in the night is getting closer) in the north, south, and east regions. The results of this study show that floods are longer in duration and peak discharge is higher when a diurnal pattern occurs. Rainfall is initiated in the eastern and southern regions and a lag in timing rainfall occurred in the northern region.Keywords:      Baleendah, Long duration flood, rainfall time difference, variation of diurnal and semidiurnal, and short semidiurnal ABSTRAK Baleendah pada tahun 2019 mengalami banjir dengan durasi ± 30 hari, terlihat bahwa tinggi muka air berada di atas titik kritis mulai tanggal 9 Februari – 12 Maret 2019 yang mengidentifikasikan kejadian banjir. Berdasarkan analisis pola spasio-temporal curah hujan di seluruh DAS Citarum Hulu yang bermuara ke Baleendah, terdapat hujan yang terjadi secara bersamaan, hujan beda waktu antara wilayah utara, selatan, dan timur, serta terdapat hujan dengan 2 puncak dalam satu hari. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pola curah hujan yang menyebabkan banjir berdurasi panjang di Baleendah. Berdasarkan hal tersebut dilakukan simulasi hidrologi dengan menggunakan Hidrologic Engineering Center’s Hidrologic Model System (HEC-HMS) dengan asumsi volume hujan adalah sama. Adapun skenario yang digunakan adalah 1) skenario diurnal dimana terdapat beda waktu hujan antara wilayah Utara, Selatan dan Timur, 2) skenario hujan dengan variasi semidiurnal dan diurnal, serta 3) skenario semidiurnal mendekat (jarak waktu hujan sore dan pagi semakin dekat) di wilayah utara, selatan dan wilayah timur. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa banjir akan berdurasi lebih lama serta debit puncak akan semakin besar apabila terjadi dengan pola diurnal dimana hujan diinisiasi di wilayah timur dan selatan serta wilayah utara mengalami jeda waktu hujan.Kata kunci: Baleendah, Banjir berdurasi lama, beda waktu hujan, variasi diurnal dan semidiurnal, semidiurnal mendekat

Copyrights © 2023






Journal Info

Abbrev

JSDA

Publisher

Subject

Civil Engineering, Building, Construction & Architecture Engineering

Description

Jurnal Sumber Daya Air (JSDA) is a journal aims to be a peer-reviewed platform and an authoritative source of information. We publish original research papers, review articles and case studies focused on Water, and Water resources as well as related topics. All papers are peer-reviewed by at least ...