Ekonomi sirkular merupakan suatu model yang berupaya memperpanjang siklus hidup dari suatu produk, bahan baku, dan sumber daya yang ada agar dapat dipakai secara berkelanjutan. Salah satu implementasi ekonomi sirkular yaitu mampu mengurangi timbulan limbah yang dihasilkan dan dibuang, mengutamakan penggunaan energi terbarukan, dan mendukung efisiensi penggunaan sumber daya alam, produk yang dihasilkan, serta proses yang digunakan pada industri sehingga lebih ramah lingkungan. Namun belum banyak masyarakat memiliki pengetahuan terkait hal tersebut. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan agar nantinya masyarakat di Desa Kesongo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang memiliki pengetahuan dan memiliki keterampilan dalam mengaplikasikan ekonomi sirkular melalui pemanfaatan kotoran ayam dan sampah organik sebagai bahan baku pembuatan produk yang memiliki nilai tambah, yaitu pupuk kompos. Kegiatan serupa juga dilakukan di Yayasan Perklis Semarang dengan harapan masyarakat yang teredukasi semakin banyak. Berdasarkan hasil pengujian dari Laboratorium BBTPPI Provinsi Jawa Tengah, bahwa pupuk kompos yang dibuat dari kotoran ayam dan sampah organik telah memenuhi standar kuallitas kompos SNI 19-7030-2004 dan bernilai jual sebagai pupuk kompos yang bersertifikat BBTPPI Provinsi Jawa Tengah. Penerapan program ini juga dilakukan oleh masyarakat secara berkelanjutan dengan melakukan pengomposan secara rutin dan memanfatkan produk yang diperoleh sebagai pupuk organik untuk berbagai jenis tanaman. Manfaat yang diperoleh adalah tanaman yang diberi pupuk kompos dapat tumbuh dengan subur dan limbah organik yang diolah dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat bagi masyarakat sekitar. Kata kunci : pupuk kompos, sampah organik, kotoran ayam, probiotik, komposter
Copyrights © 2023