Tulisan ini bertujuan mengkaji fenomena penggunaan vaporizer di kalangan perempuan berhijab di Kota Pekanbaru. Secara normatif, perempuan berhijab dianggap merepresentasikan wanita yang baik, bisa menempatkan diri di ruang publik, dan memahami nilai-nilai agama. Namun, fenomena di lapangan menunjukkan bahwa perempuan berhijab justru melakukan kegiatan yang dianggap oleh sebagian orang kurang ideal seperti mengonsumsi vaporizer. Menariknya, penggunaan vaporizer bagi perempuan berhijab ini dilakukan di Pekanbaru yang notabene dikenal dengan kota yang menganut budaya Melayu yang identik dengan nilai-nilai Islam yang kental. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama, pengalaman komunikasi menyenangkan bagi perempuan berhijab pengguna vaporizer berupa penerimaan dari keluarga, teman dan lingkungan, pertemanan, sarana berbagi informasi, belajar hal baru dan memberikan kebahagiaan. Kedua, pengalaman komunikasi tidak menyenangkan berupa diberi teguran, pelecahan verbal dan nonverbal dan dipermalukan.
Copyrights © 2023