Jurnal Penyakit Dalam Indonesia
Vol. 1, No. 2

Nilai Diagnostik Rerata Tekanan Darah Pre dan Post Hemodialisis pada Pasien yang Menjalani Hemodialisis Kronik

Purba, Ferry Tigor P. (Unknown)
Siregar, Parlindungan (Unknown)
Nainggolan, Ginova (Unknown)
Shatri, Hamzah (Unknown)



Article Info

Publish Date
31 Oct 2014

Abstract

Pendahuluan. Penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada pasien PGK (penyakit ginjal kronik) yang menjalani HD (hemodialisis) kronik adalah penyakit kardiovaskuler. Faktor utama penyebab kejadian kardiovaskuler pada pasien PGK yang menjalani HD adalah hipertensi. Diagnosis hipertensi pada pasien PGK yang menjalani HD tidaklah mudah. Hal ini dikarenakan adanya efek retensi cairan, office hypertension, dan proses ultrafiltrasi setelah HD. Baku emas diagnosis hipertensi pada pasien HD adalah pemeriksaan tekanan darah interdialitik dengan menggunakan alat ambulatory blood pressure monitoring (ABPM). Namun alat ini memiliki banyak kendala dalam pemeriksaannya. Studi sebelumnya yang meneliti tekanan darah pre dan post dialisis dibandingkan dengan tekanan darah ABPM memberikan hasil yang masih kontroversial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi dan nilai diagnostik rerata tekanan darah pre dan post hemodialisis dengan baku emas tekanan darah interdialisis yang diukur dengan metode ABPM. Metode. Dilakukan studi diagnostik dan uji korelasi dengan desain penelitian potong lintang pada tiga puluh lima pasien dewasa dengan penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis kronik. Pasien yang memenuhi kriteria penelitian dilakukan pengukuran ABPM selama 24 jam dan tekanan darah saat pre dan post dialisis. Hasil. Uji korelasi Pearson menunjukkan korelasi rerata TD sistolik pre-post dialisis dan sistolik ABPM sebesar r = 0,669 dan p= 0,000 dengan AUC sebesar 84,4% (95% IK, 71,5% - 97,3%) dengan p = 0,001 serta nilai sensitivitas 82,14%, spesifisitas 71.43%, nilai duga positif 92%, dan nilai duga negatif 50%. Uji korelasi Pearson mendapatkan korelasi antara rerata TD diastolik prepost dialisis dan diastolik ABPM sebesar r = 0,359 dan p = 0,034 dengan AUC sebesar 67,6 % (95% IK, 49,3 % - 86,0%) dengan p= 0,075 serta nilai sensitivitas 82,14%, spesifisitas 85,71%, nilai duga positif 95,83%, dan nilai duga negatif 54,55%. Simpulan. Rerata tekanan darah sistolik pre-post hemodialisis dapat digunakan untuk diagnosis hipertensi pada pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis kronik.

Copyrights © 2014






Journal Info

Abbrev

publication:jpdi

Publisher

Subject

Medicine & Pharmacology

Description

Jurnal Penyakit Dalam Indonesia contains the publication of scientific papers that can fulfill the purpose of publishing this journal, which is to disseminate original articles, case reports, evidence-based case reports, and literature reviews in the field of internal medicine for internal medicine ...