Triangulasi: Jurnal Pendidikan Kebahasaan, Kesastraan, dan Pembelajaran
Vol 2, No 2 (2022): Triangulasi: Jurnal Pendidikan Kebahasaan, Kesastraan, dan Pembelajaran

SIMBOLISME KERIS SEBAGAI REPRESENTASI PERLAWANAN DALAM PEREMPUAN YANG MENGAWINI KERIS” KARYA WAYAN SUNARTA

Dadan Suwarna (Unknown)
Agatha Trisari Swastikanthi (Unknown)



Article Info

Publish Date
24 Dec 2022

Abstract

Abstrak. Perlawanan manusia tidak selalu dilangsungkan secara langsung melainkan juga tidak langsung. Simbolisme adalah perlawanan tidak langsung melalui seperangkat tanda. Gambar atau banda adalah suatu cara manusia mengekspresikan sikap di balik perlawanannya. Dalam tradisi Bali, keris bukan hanya simbolisme status, juga adalah harkat dan harga diri manusia. Keris kemudian jadi cara merperesantsikan bahwa seseorang itu ada atau dipaksa ada. Semiotik mempelajari simbol sebagai cara menjelaskan maksud sesuatu.Kata kunci: simbolisme, keris, semiotika Abstract. Human resistance is not always carried out directly but also indirectly. Symbolism is indirect resistance through a set of signs. Pictures or bands are a way for humans to express the attitude behind their resistance. In Balinese tradition, a keris is not only a symbol of status, it is also human dignity and worth. The keris then becomes a way of conveying that someone exists or is forced to exist. Semiotics studies symbols as a way of explaining the meaning of something.Keywords: simbolism, keris, semiotika 

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

triangulasi

Publisher

Subject

Humanities Education Languange, Linguistic, Communication & Media

Description

Triangulasi: Jurnal Pendidikan Kebahasaan, Kesastraan, dan Pembelajaran” merupakan jurnal yang dikembangkan untuk memfasilitasi para peneliti dalam memublikasikan dan mengomunikasikan hasil penelitiannya di bidang bahasa Indonesia, sastra Indonesia, dan ...