<![CDATA[Konflik di rumah sakit dapat disebabkan oleh kompetisi diantara kelompok, adanya peran ganda, kurang komunikasi, perbedaan gagasan, dan sumber daya yang kurang. Konflik pada perawat cenderung lebih rumit karena dituntut untuk fokus terhadap pekerjaan masing-masing yang menyebabkan hubungan interpersonal menjadi berkurang dengan rekan kerja lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran strategi manajemen konflik perawat, dan menggunakan desain deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study. Sampel penelitian seluruh perawat yang berjumlah 36 orang. Alat pegumpulan data menggunakan kuesioner yang berfokus pada strategi manajemen konflik dan data demografi. Data dianalisis univariat, dengan hasil menunjukkan bahwa perawat di rumah sakit Pendidikan universitas syiah kuala sebagian besar menggunakan strategi manajemen konflik kolaborasi (97,2%), kemudian diikuti dengan strategi kompromi (69,4%), strategi akomodasi (69,4%), strategi menghindar (61,1%), strategi smoothing (25,0%), dan terakhir pada strategi kompetisi (19,4%). Pihak rumah sakit khususnya bagian keperawatan dapat menggunakan strategi kompetisi pada waktu tertentu karena bekerja paling baik dalam sejumlah konflik, seperti situasi darurat. Strategi smoothing berupaya mendorong terjadinya Kerjasama.]]>
Copyrights © 2023
