Pelaksanaan desentralisasi yang meluas memunculkan akibat-akibat yang tidak diharapkan. Munculnya gejala etnosentrisme yang menimbulkan sparatisme mengawali keraguan pusat pemerintahan untuk mengurangi kebebasan kewenangan desentralisasi seperti kerusuhan, korupsi, oligarki, politik dinasti, yang semua itu sebenarnya sudah berlangsung di pusat pemerintahan, tetapi kemudian diimitasi dan menyebar ke daerah. Kejadian ini semua membuat keraguan desentralisasi yang mereduksi secara involutif dari nasionalisme kembali ke etnosentrisme. Menguatnya etnisitas dapat memancing disintegrasi.Selama ada komitmen kuat dari daerah-daerah lewat local wisdom yang sudah ditransformasikan ke dalam nasiosentrisme, maka regionalism dapat ditanggulangi dan nasionalisme tetap terjaga. Dengan demikian etno-character menjadi penyangga nation-character yang melanggengkan unity in diversity. Revitalisasi karakter bangsa mutlak harus dilakukan. Pancasila harus diajarkan kembali karena sila-sila di dalamnya mengajarkan kepada manusia baru Indonesia untuk rukun dan gotong royong dalam kebersamaan. Bhinneka Tunggal Ika tetap membingkai kebersamaan.Kata Kunci:Â Anomali, Desentralisasi, Etnisititas, Disintegrasi.
Copyrights © 2012