Pandemi COVID-19 juga memberikan peluang unik untuk membangun kembali sistem kesehatan kita yang lebih baik sehingga lebih inklusif dan responsif terhadap kebutuhan dan hak asasi orang yang mengalami disabilitas dalam segala keanekaragamannya. Penelitianini menggunakan pendekatan kualitatif menggunakan rancangan fenomenologi. Pada penelitian ini menggunakan kuesioner analisis kebutuhan kebutuhan literasi kesehatan reproduksi masa pubertas bagi siswa tunarungu dan pengumpulan data dilakukan denganwawancara mendalam.Sumber pendidikan kesehatan mengenai kesehatan reproduksi pada masa pubertas siswa tunarungu berasal dari guru sekolah, teman sebaya dan mencari informasi di internet. Kendala sering terjadi dalam proses pengajaran ini dikarenakanmasyarakat yang masih memandang tabu dan malu jika harus berbincang ke ranah sensitif seperti seks, namun bukan itu masalahnya anak pada umumnya saja akan butuh waktu lama untuk diajarkan materi tentang kesehatan reproduksi apalagi anak berkebutuhankhusus yang harus menggunakan cara khusus pula. Inovasi dalam pelayanan kesehatan juga perlu dilakukan untuk memberikan layanan digital yang lebih baik kepada masyarakat termasuk siswa tunarungu.
Copyrights © 2022