Gaya hidup kembali ke alam menjadi trend saat ini dengan memanfaatkan bahan alam sebagai pengobatan, Namun, kebanyakan produsen mempedulikan keamanan dengan mencampurkan bahan kimia dalam jamu yang diproduksi. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui ada tidaknya kandungan bahan kimia obat dalam jamu yang dijual di Kabupaten Maros. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimental. Sampelnya kemasan jamu tanpa izin edar dan dianalisis menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Hasil penelitian yaitu sampel jamu dengan obat prednison positif dengan kadar jamu A (0,48%) jamu B (0,505 %), jamu C (0,54 %) dan natrium diklofenak positif dengan kadar jamu A (986,7%), jamu B (1.140,3%) jamu C (1.278,25 %).
Copyrights © 2022