Ruptur Perineum terjadi saat persalinan karena beberapa faktor, yaitu posisi persalinan, teknik mengejan, instruksi persalinan dan berat lahir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi korelasi antara berat lahir dan kejadian ruptur perineum pada persalinan pervaginam. Ini adalah studi analitik yang data sekundernya berasal dari rekam medis dengan 54 wanita partum sebagai populasi. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling di Asriati Independent Midwifery Clinic sejak April hingga Mei 2017. Analisis data melalui chi- square menghasilkan p = 0,427> 0,05 yang menunjukkan tidak ada korelasi antara berat lahir dan kejadian ruptur perineum. Insiden dapat terjadi pada wanita multipara , sering hamil. Bidan harus mempromosikan senam hamil dan konsultasi hamil untuk mengurangi risiko ruptur perineum yang dapat menyebabkan perdarahan post partum.
Copyrights © 2019