Interaksionisme Simbolik merupakan sebuah interaksi yang digunakan manusia dengan menggunakan sebuah simbol dan memiliki sebuah makna, suku Dayak Bakumpai di Kabupaten Barito Kuala khususnya di Kelurahan ulu Benteng memiliki tradisi perkawinan yang berbeda dari suku Dayak lainnya, tradisi ini adalah tradisi Baarak Naga pada upacara pesta perkawinan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan tentang tradisi Baarak Naga pada suku Dayak Bakumpai di Kelurahan Ulu Benteng Kecamatan Marabahan Kabupaten Barito Kuala dan untuk mengetahui dan menjelaskan makna simbol yang terkandung dalam tradisi Baarak Naga pada suku Dayak Bakumpai di Kelurahan Ulu Benteng Kecamatan Marabahan Kabupaten Barito Kuala. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data berdasarkan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan makna simbol dalam tradisi Baarak Naga Naga sebagai kegagahan, tangguh dan kekuatan, Piduduk sebagai pemberian, persembahan, Syair Bahadrah sebagai doa untuk keberkahan dan keselamatan perkawinan dan rumah tangga, Bakuntau bermakna sebagai pedoman melindungi diri dan keluarga dari kejahatan. Kesimpulan bahwa tradisi Baarak Naga adalah semacam gelaran wajib bagi masyarakat Dayak Bakumpai di Kelurahan Ulu Benteng yang memiliki keturunan, sehingga masyarakat yang memiliki keturunan wajib melaksanakan tradisi ini pada pesta perkawinannya. Maka tradisi ini dikatakan turun temurun dari nenek moyang ke generasi seterusnya. Bahkan di dalam tradisi Baarak Naga memiliki makna simbol yang terkandung dalam tradisi ini berdasarkan pemaknaan simbol-simbol atas yang dimilikinya.
Copyrights © 2022