Penelitian ini membuat prototipe pembangkit listrik energi matahari, yang dapat bermanfaat untuk penduduk yang belum menikmati listrik. Permasalahan adalah naiknya harga bbm dan gas, menjadikan terpuruknya industri atau umkm. Kelangkaan pasokan juga menjadi penyebabnya masyarakat tertinggal (miskin). Beberapa daerah yang sudah dipasang jaringan listrik PLN, tetapi pasokan listrik  tersendat. Di daerah kota Magelang memiliki potensi kekayaan alam yang melimpah, dalam hal ini sinar matahari yang cukup kuat dan terus-menerus sepanjang hari. Metode penelitiannya eksperimental. Prototipe ini, bersifat mandiri (stand alone). Panel solar sel, jenis polycrystalin. Batere penyimpan accu Pb 12 Volt / 60 Ah. Dilengkapi dengan rectifier, inverter, sistem pengaturan dan protector. Listrik yang dihasilkan pembangkit ini sebesar 220 Volt AC/60Hz. Tidak pernah terputus, meskipun panel solar tidak diterpa sinar matahari karena langit mendung atau malam hari. Berdasarkan hasil penelitian intensitas kuat cahaya sinar matahari pada siang hari sebesar rata-rata 66.324 lux selama 6 jam (jam 10.00 WIB â 15.00 WIB) menghasilkan daya 20 watt. Pada sore hari 30.000 lux selama 2 jam (jam 10.00 WIB â 15.00 WIB) menghasilkan daya yang dihasilkan 14,256 Watt. Jadi perbandingannya siang dengan sore adalah 20 Watt : 14,256 Watt = 0,7128. Lampu yang digunakan berdaya 5-10 watt, digunakansetidaknya selama 6 jam (jam 17,00 WIB â 23.00 WIB). Keywords: listrik tersendat,  photovoltaic cell, polycrystalin, stand alone, umkm-pkl, 20 Watt : 14,256 Watt = 0,7128.
Copyrights © 2015