Abstrak−Gempa bumi yang berkekuatan 7,4 MW di Sulawesi Tengah tepatnya di kota Palu, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala pada tanggal 28 September 2018, memicu terjadinya likuefaksi di beberapa lokasi, salah satu lokasi yang mengalami likuefaksi yaitu di Desa Lolu kabupaten Sigi. Likuefaksi yang terjadi menyebabkan lateral spreading yang berakibat rusaknya prasarana berupa jalan dan perumahan, sehingga melatarbelakangi peneliti untuk melakukan penelitian pada Desa Lolu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan membandingkan properties tanah terdampak dan tidak terdampak likuefaksi, serta mengetahui potensi likuefaksi di lokasi Desa Lolu. Penelitian terdiri dari 2 metode pengujian, yaitu pengujian lapangan dan pengujian laboratorium. Pengujian lapangan menggunakan alat uji Swedish Weight Sounding dan Geolistrik, pengujian laboratorium meliputi analisa saringan dan batas-batas Atterberg. Klasifikasi tanah terdampak dan tidak terdampak adalah pasir berlanau yang bergradasi buruk (SP-SM). Hasil uji lapangan diperoleh bahwa desa Lolu memiliki potensi likuefaksi yang tinggi Hasil penelitian ini dipandang perlu untuk didesiminasikan kepada masyarakat sekitar khususnya mereka yang berada di lokasi Lolu, sehingga masyarakat setempat mendapatkan informasi yang memadai tentang kondisi wilayah tempat tinggal mereka. Dengan memahami potensi bahaya alam (likuefaksi), maka masyarakat dapat mempersiapkan diri untuk mitigasi bencana di kemudian hari. Olehnya kegiatan pengabdian ini difokuskan kepada penyebarluasan hasil penelitian pada masyarakat sasaran tempat penelitian dilakukan.
Copyrights © 2022