Indonesia sebagai sebuah bangsa yang majemuk, merupakan suatu fenomena yang tidak dapat kita hindari. Perjumpaan dalam perbedaan agama, suku, ras dan budaya menyatu menjadi ciri khas indonesia. Yogyakarta sebagai daerah otonom yang dikenal sebagai kota pelajar yang tidak terlepas dari sebuah kenyataan masyarakat yang majemuk. Masyarakat Yogyakarta dikenal sebagai kota yang menjunjung tinggi kearifan lokal dan rasa toleransi. Kasus salib terpotong do kotagede menjadikan Yogyakarta kota yang tidak toleran. Kasus dan peristiwa intoleransi kembali mengubah wajah Yogyakarta menjadi buruk. Kasus intoleran tentang pemotongan simbol salib dinisan seorang katolik yang terjadi di Kotagede Yogyakarta melukai nilai konstitusi. Kasus simbol salib pada nisan yang terpotong di Yogyakarta, menjadi tantangan dalam penerapan toleransi. Kasus ini menciderai kehidupan keberasaan dalam sebuah relasi interpersonal umat beragama, terkhusus Islam-Kristen.
Copyrights © 2020