Artikel ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi intensi karyawan untuk melakukan whistleblowing internal. Secara spesifik, penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh sikap atas perilaku, norma subjektif, persepsi dukungan organisasi, persepsi kontrol perilaku, dan sifat machiavellian terhadap intensi untuk melakukan whistleblowing internal pada karyawan perusahaan penerbitan dan percetakan. Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian kuantitatif dengan menggunakan kuesioner. Sampel responden adalah karyawan yang bekerja pada PT Penerbit Erlangga Solo dan PT Macananjaya Cemerlang Klaten yang disesuaikan dengan pendekatan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh norma subjektif dan persepsi dukungan organisasi terhadap intensi untuk melakukan whistleblowing internal. Sebaliknya variabel sikap atas perilaku, persepsi kontrol perilaku, dan sifat machiavellian tidak memiliki pengaruh terhadap intensi untuk melakukan whistleblowing internal. Penelitian ini berimplikasi apabila terdapat dorongan atau arahan positif dari lingkungan sekitar yang karyawan anggap penting terutama adanya dukungan dari organisasi sebagai bentuk kepedulian dan penghargaan bagi karyawan dalam bentuk bantuan perlindungan dari dampak pembalasan akibat tindakan whistleblowing maupun reward. Untuk itu, penting nya menciptakan iklim dalam organiasi bahwa whistleblowing merupakan salah satu bentuk pencegahan fraud sebagai bagian dalam sistem pengendalian internal.
Copyrights © 2023