AbstractAgriocnemis femina known as variable wisp or pinhead wisp, is a damselfly from family Coenagrionidae which inhabits various aquatic habitats, including those affected by human. This study aimed to investigate the dynamics of variable wisp in polluted habitat. The tenerals, immature males, adult females and adult males of this damselfly were regularly counted from August 2018 until May 2019 at a 50 m ditch in a clustered settlement in Padang, West Sumatra. It was found that the ratio of teneral, immature male, adult female, and adult male was 1:3:2.4:13.3, implying that the population was dominated by males. Meanwhile, the ratio between female to male (which included the immature males) was 1:6.7. Comparing to the result of counting another population from a relatively clean area, variable wisp showed more dominance in polluted area rather than in clean waterbody. The presence of teneral also indicates that damselfly uses polluted ditch for its breeding site and habitat. The paper discussed the potential causes for damselfly's presence in polluted area, and therefore serves as baseline for future studies.AbstrakAgriocnemis femina, atau dikenal juga dengan nama capung-jarum centil, termasuk ke dalam keluarga Coenagrionidae yang menghuni beragam habitat perairan, termasuk yang telah mendapatkan pengaruh dari manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika capung-jarum centil pada habitat yang terpolusi di Kota Padang. Individu teneral, jantan muda, betina dewasa, dan jantan dewasa dari capung-jarum ini dihitung secara rutin dari Agustus 2018 sampai dengan Mei 2019 pada selokan sepanjang 50 m di sebuah kompleks perumahan di Kota Padang, Sumatra Barat. Rasio teneral jantan muda, betina dewasa, dan jantan dewasa yang ditemukan adalah 1:3:2,4:13,3, mengisyarakatkan bahwa individu jantan merupakan bagian yang dominan di dalam populasi capung-jarum ini. Sementara rasio antara betina dan jantan (termasuk jantan muda) adalah 1:6,7. Jika dibandingkan dengan hasil penghitungan jenis serupa yang dilakukan pada kawasan perairan yang lebih bersih, terlihat bahwa capung-jarum centil lebih dominan pada kawasan perairan yang mengalami polusi dibandingkan dengan yang bersih. Keberadaan individu teneral juga mengindikasikan bahwa capung-jarum ini berbiak pada selokan yang terpolusi tersebut, yang mungkin juga menjadi habitatnyat. Hal-hal yang menyebabkan capung-jarum ini dapat hidup pada kawasan yang terpolusi dibahas lebih lanjut di dalam paper ini.
Copyrights © 2023