Kecukupan nutrisi dalam tanah menjadi faktor penting dalam mendapatkan hasil panen terbaik. Penerapan metode smart farming membantu mengidentifikasi kondisi tanah yang berpengaruh pada kebutuhan nutrisi tanaman. Tujuan dari penelitian pendahuluan ini adalah mengetahui respon perkembangan buah terhadap dosis penambahan asam humat, sehingga dapat dijadikan acuan dasar untuk data penerapan metode smart farming pada budidaya tanaman semangka di lahan sub optimal Desa Kumendung. Penelitian menggunakan faktor pemberian asam humat empat konsentrasi berbeda (0, 2, 4, 6, dan 8 g/L) dengan varietas semangka Amara dan Seri F1. Pengamatan meliputi pengukuran terhadap tinggi tanaman (21 hst), berat buah (kg), volume buah (cm3) dan nilai total kandungan gula (Brix). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian asam humat secara signifikan berpengaruh terhadap berat dan total gula buah. Perbedaan dosis tidak berpengaruh signifikan terhadap volume dan tinggi tanaman, ditunjukkan dengan hasil uji ANOVA nilai R square respon tinggi tanaman, berat, volume dan total gula buah secara berturut-turut adalah 0,231, 0,644, 0,383 dan 0,547. Angka tersebut menjelaskan bahwa peningkatan dosis asam humat tidak memberikan perubahan nyata pada hasil panen buah semangka. Dengan demikian, penggunaan asam humat sebagai suplemen hara tanah dapat diminimalisir dengan pemberian dosis paling rendahnya yaitu 2 g/L. Kata kunci: asam humat, smart farming, semangka
Copyrights © 2023