Pandemi Covid-19 telah menyebabkan berbagai krisis beberapa tahun terakhir ini. Tidak hanya krisis kesehatan, tetapi juga krisis ekonomi. Rumah tangga di daerah rawan pangan kemungkinan memiliki dampak yang lebih serius akibat Pandemi Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis besaran ketahanan pangan rumah tangga di daerah rawan pangan dan menganalisis hubungannya dengan kejadian stunting. Desain cross sectional digunakan pada penelitian ini. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Probolinggo, Sampang dan Lamongan. Sebanyak 456 rumah tangga terlibat pada penelitian ini. Teknik sampling menggunakan simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara responden dan pengukuran anthropometri. Analisis data dengan distribusi frekuensi dan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 26,3% rumah tangga tahan pangan. Sebanyak 73,7% rumah tangga mengalami berbagai tingkatan rawan pangan, yaitu 37,7% rawan pangan ringan, 26,1% rawan pangan sedang, dan 9,9% rawan pangan berat. Stunting lebih banyak ditemukan pada rumah tangga tahan pangan. Ketahanan pangan tidak berhubungan dengan kejadian stunting pada balita (p = 0,122). Perlunya kebijakan pemerintah untuk meningkatkan kemandirian pangan dan edukasi perbaikan pola asuh pada rumah tangga di daerah rawan pangan.
Copyrights © 2023