Di masyarakat, persepsi ibu tentang stunting sering dianggap sebagai penyakit keturunan dari keluarga. Persepsi ibu yang kurang tepat akan mempengaruhi perawatan serta pemberian pola makan anak sehingga anak tidak mendapatkan tumbuh kembang yang baik. Teori Health Belief Model (HBM) dapat mengukur seberapa dalam tingkat persepsi ibu tentang pemahaman dan kesadaran dalam menerapkan perawatan atau perilaku pencegahan stunting. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis hubungan persepsi ibu dan pola makan balita dengan kejadian stunting berdasarkan teori HBM. Penelitian observasional analitik dengan desain case control. Lokasi penelitian di wilayah kerja Puskesmas Sumbersari Kabupaten Jember dilakukan pada bulan Maret 2023 dengan perbandingan besar sampel kasus:kontrol yaitu 1:2. Populasi balita tahun 2022 di kecamatan Sumbersari sebesar 683, sehingga didapatkan jumlah ibu balita stunting sebagai kasus adalah 31 orang dan ibu balita tidak stunting sebagai kontrol adalah 62 orang. Penentuan ibu dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Variabel persepsi ibu didapatkan melalui pengisian kuesioner yang telah teruji validitas dan reabilitasnya. Penentuan ibu dengan anak balita stunting melalui pengukuran Z-Score Indeks Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U). Analisis data menggunakan uji statistik chi-square. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan pada persepsi yang meliputi persepsi kerentanan (p=0.028); keparahan (p=0.003); hambatan (p=0.036); self-efficacy (p=0.018); dengan kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Sumbersari. Sementara itu persepsi manfaat tidak menunjukkan adanya hubungan dengan kejadian stunting (p=0.551). Kesimpulan penelitian ini adalah semakin rendah persepsi kerentanan, keparahan, self-efficacy serta semakin tinggi persepsi hambatan, berhubungan dengan angka stunting di wilayah kerja Puskesmas Sumbersari kecenderungan balita mengalami stunting.
Copyrights © 2023