Jurnal Mahasiswa TEUB
Vol. 11 No. 5 (2023)

PENGARUH PENGENDALIAN TEKANAN GAS HIDROGEN (H2) SEBAGAI BAHAN BAKAR PROTON EXCHANGER MEMBRANE FUEL CELL (PEMFC) TERHADAP TEGANGAN KELUARAN

Muhammad Nurhilal Hamdi (Departemen Teknik Elektro, Universitas Brawijaya)
Waru Djuriatno (Departemen Teknik Elektro, Universitas Brawijaya)
n/a Rahmadwati (Departemen Teknik Elektro, Universitas Brawijaya)



Article Info

Publish Date
02 Aug 2023

Abstract

Fuel cell adalah sebuah alat elektrokimia yang dirancang untuk dapat memisahkan ion hidrogen dan oksigen dengan bantuan bahan katalis. Dari hasil reaksi kimia tersebut akan menghasilkan dua bentuk energi yaitu energi panas dan energi listrik. Namun,fuel cell merupakan alat yang mengandung senyawa kimia yang tidak dapat dikontrol pengeluaran maupun masukannya. Oleh karena itu, dibutuhkannya sebuah alat pengontrol berupa pengendali masukan tekanan gas hidrogen yang dapat untuk mengatur proses reaksi kimia dalam fuel cell itu bekerja agar penggunaan dan keluaran tegangan fuel cell dapat sesuai dengankebutuhan beban. Berdasarkan penelitian ini, hasil pengujian diperoleh bahwa pada fuel cell jenis PEM ini memiliki pengaruh apabila tekanan gas hidrogen jauh melebihi dari gas oksigen yang ada di udara sekitar katoda fuel cell maka tegangan keluaran fuel cell akan semakin rendah. Pada hasil pengujian tanpa pengendalian tekanan gas hidrogen diperoleh tegangan tertinggi pada tekanan 1 BAR dan terendah pada tekanan 1,7 BAR dengan variasi tanpa beban yaitu 51,1V & 5,01V; beban resistif 50W yaitu 64,3V & 4,64V; beban resistif 100W yaitu 66,7V & 4,33V; dan beban resistif 150W yaitu 61,2V & 4,29V. Pengendalian tekanan gas hidrogen dapat menghasilkan tegangan keluaran fuel cell yang sedikit lebih stabil pada beban resistif yang rendah (50W) yaitu dengan rata-rata 45,7V namun cenderung menurun apabila tidak dihubungkan dengan beban resistif apapun. Kata kunci— Fuel Cell, PEM, Pengendalian, Tekanan, Tegangan

Copyrights © 2023