Artikel ini bertujuan untuk melihat bagaimana partisipasi masyarakat menyikapi kasus Covid-19 yang melanda dunia termasuk Indonesia yang mengkonsepkan kebijakan physical disntancing atau pembatasan sosial berskala besar baik dipusat maupun daerah. Masalah difokuskan pada bagaimana partisipasi masyarakat terhadap kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar yang diterapkan oleh pemerintah Kabupaten Kampar dalam menangani kasus Covid-19. Guna mendekati masalah ini dipergunakan acuan teori dari Jeff dan Shah dari teori ini akan dapat dilihat bagaimana perspektif masyarakat atas kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah. Metode yang digunakan adalah kuantitatif, dan data-data dikumpulkukan melalui penyebaran kuesioner atau angket dan diperkuat oleh wawancara dari skateholder serta dianalisis secara kualitatif. Kajian ini menunjukkan bahwa masyarakat reaksi Kabupaten Kampar kurang setuju dengan adanya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar. Ketidak setujuan masyarakat Kabupaten Kampar didominasi pada rentan usia 30 tahun ke bawah yang menunjukkan kurangnya kepedulian terhadap kesehatan yang didasari dengan rasa egois serta temuan ini melihat reaksi publik yang menuai kritikan yang perlu dievaluasi oleh Pemerintah Daerah Kabupaten kampar karena masih dianggap menjadi batasan bagi masyarakat yang menghambat perekonomian, pendidikan
Copyrights © 2023