Pandemi Covid-19 tahun 2020—2022 memberikan banyak dampak pada sektor pendidikan, salah satunya adalah mengubah metode pembelajaran menjadi metode pembelajaran jarak jauh (PJJ). Setelah kurang lebih setahun berjalan sejak awal masa pandemi yaitu pada tahun 2021), implementasi PJJ ternyata banyak menimbulkan dampak negatif sehingga pemerintah mengubahnya menjadi pembelajaran tatap muka terbatas (PTM-T). Salah satu faktor terpenting dalam implementasi perubahan adalah mempersiapkan guru sebagai penggerak dalam pembelajaran, terlebih pada guru sekolah dasar. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran readiness for change guru sekolah dasar di Jabodetabek terkait perubahan dari PJJ ke PTM-T pada tahun 2022. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah mixed methods. Data kuantitatif diperoleh melalui kuesioner readiness for change (RFC) yang dianalisis menggunakan teknik statistik Kruskal-Wallis untuk uji beda dimensi RFC, dan Mann-Whitney untuk menganalisis data demografis. Data kualitatif diperoleh melalui wawancara yang dilakukan kepada guru di Sekolah X. Hasil penelitian menunjukkan bahwa readiness for change berada pada kategori tinggi, yang artinya para guru memiliki kesiapan yang baik dalam menghadapi perubahan dari PJJ ke PTM-T. Meskipun secara keseluruhan readiness for change para guru berada pada tingkat yang tinggi, namun tingkatan per dimensinya berada pada kategori rendah, sedang, dan tinggi.
Copyrights © 2023