BRI berdiri sebagai salah satu bank milik pemerintah yang paling terkemuka di sektor perbankan Indonesia. BRI tetap berdedikasi untuk memberikan layanan terbaik kepada penduduk Indonesia. Dengan fokus menjembatani kesenjangan dan melayani mereka yang terabaikan atau kurang terlayani, BRI secara konsisten memprioritaskan pelayanan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Komitmen tersebut mendorong BRI untuk beroperasi dengan disiplin dan menumbuhkan budaya kerja yang kuat. Untuk mendukung pelayanan tersebut, BRI harus memiliki pengelolaan dalam tata kelola teknologi informasi yang dapat memberikan dukungan untuk aktivitas dalam mencapai tujuan perusahaan. Bank BRI setiap tahun memiliki inovasi dan perkembangan yang cepat terhadap adaptasi teknologi. Seperti halnya layanan teknologi informasi awalnya berfokus pada di dalam internal perusahaan, muncul banyak aplikasi baru setiap tahun yang perlu dipelajari oleh karyawan Unit Bangorejo sehingga muncul risiko masalah yang timbul seperti pemanfaatan teknologi yang kurang efisien. Hal tersebut tentu mempengaruhi proses bisnis sehingga tidak optimal, kerugian finansial, meningkatkan jam kerja karyawan untuk mempelajari TI baru sehingga menimbulkan tekanan pikiran. Bank BRI masih belum memiliki divisi atau tim untuk mengelola risiko risiko serta mengevaluasi perusahaan yang berakibat pengelolaan TI masih belum dilakukan secara dengan baik. Oleh karena itu, penelitian ini akan menggunakan dua domain yang terdapat di dalam COBIT 2019 yaitu EDM03 (Ensure Risk Optimization) dan APO12 (Manage Risk). Selain itu, analisis gap juga dilakukan untuk melihat apakah tingkat kapabilitas sudah tercapai dan sesuai dengan tujuan perusahaan dan rekomendasi sebagai upaya perbaikan pengelolaan yang ada di perusahaan. Hasil penelitian diketahui bahwa proses EDM03 dan APO12 PT BRI memperoleh tingkat kapabilitas level 2 dan memperoleh nilai gap sebesar 1. Bentuk tata kelola teknologi informasi yang dilakukan yaitu memberikan pengetahuan kepada karyawan mengenai penggunaan teknologi informasi. Untuk meningkatakan tingkat kapabilitas perusahaan, rekomendasi yang diberikan kepada BRI diantaranya adalah melakukan proses audit internal maupun eksternal dengan baik dan konsisten, membuat tim yang khusus menangani resiko TI, dan meninjau hasil audit dan memperbaiki tata kelola sesuai target perusahaan.
Copyrights © 2023