Dibandingkan dengan jaringan secara tradisional cloud-computing menawarkan berbagai macam keuntungan seperti fleksibilitas dalam virtualisasi jaringan, mampu mengalokasikan kebutuhan berdasarkan kepentingan pengguna dan mengatasi masalah high usage. Salah satu perkembangan Âcloud-computing untuk membantu mengatasi alokasi kebutuhan pada jaringan yaitu menggunakan Load Balancing. Beberapa penelitian sebelumnya sudah menggunakan berbagai jenis algoritma dalam arsitektur jaringan SDN(software defined network) yaitu round robbin, shortest delay, random dan algoritma berbasis penggunaan CPU dengan hasil yang berbeda-beda. Untuk mengetahui beban yang diterima oleh server maka digunakan parameter nilai penggunaan CPU dan memori pada masing-masing server. Sistem ini bekerja menggunakan algoritma dynamic load balancing dengan memilih server mana yang memiliki nilai penggunaan memori dan cpu terendah dari setiap server guna untuk menentukan server mana yang akan menangani request dari client. Hasil dari penggunaan algoritma dynamic load balancing akan dibandingkan dengan hasil penggunaan dari algoritma random dan round-robbin dengan parameter nilai response time dan nilai troughput serta akan menggunakan skenario uji yang sama. Pada algoritma dynamic load balancing, server 3 memiliki penggunaan cpu dan memori lebih rendah yaitu 16,15% dibandingkan dengan penggunaan algoritma random dan round-robbin yaitu 19,77% dan 19,37%. Dan pada server 2 penggunaan cpu dan memori saat menggunakan algoritma dynamic load balancing bernilai lebih tinggi yaitu 7,45% jika dibandingkan dengan penggunaan algoritma random dan round-robbin yaitu dengan nilai 6,37% dan 6,41%. Pada algoritma dynamic load balancing, server 1 memiliki penggunaan cpu dan memori lebih tinggi yaitu 9,59% dibandingkan dengan penggunaan algoritma random dan round-robbin yaitu 9,52% dan 9,28%.
Copyrights © 2023