VANET menggunakan beberapa protokol routing, termasuk AODV, DSR, DSDV, dan FSR. Protokol tersebut tidak memiliki topologi tetap, sehingga dapat digunakan dalam kondisi VANET dengan node yang dinamis. Untuk memahami bagaimana penambahan jumlah dan mobilitas node mempengaruhi kinerja protokol routing AODV, DSR, DSDV, dan FSR, penelitian ini menganalisis kinerja empat protokol routing (AODV, DSR, DSDV, dan FSR) pada berbagai skenario jaringan menggunakan peta grid dengan 5, 20, dan 50 node, serta variasi kecepatan node yang berbeda. Hasil analisis menunjukkan bahwa pada skenario dengan 5 node, protokol DSR menonjol sebagai protokol dengan kinerja paling baik secara umum, dengan end-to-end delay rendah, PDR tinggi, dan NRL yang efisien. Pada skenario dengan 20 node, DSR juga menunjukkan kinerja yang paling baik dengan end-to-end delay rendah, PDR tinggi, dan throughput stabil. Pada skenario dengan 50 node dan kecepatan node 13.86 m/s, protokol DSR tetap menunjukkan kinerja paling baik dengan end-to-end delay rendah, PDR tinggi, dan throughput yang baik. DSDV juga menunjukkan performa yang baik dalam beberapa aspek. Oleh karena itu, protokol DSR dapat dianggap sebagai pilihan yang kuat untuk mengoptimalkan kinerja secara keseluruhan dalam berbagai skenario jaringan. Pemilihan protokol routing tetap harus disesuaikan dengan kebutuhan dan prioritas spesifik dalam jaringan yang digunakan.
Copyrights © 2023