Infeksi saluran kemih merupakan infeksi terbanyak kedua yang terdiagnosa di rumah sakit dan sering terjadi pada orang yang sudah lanjut usia, di atas usia 60 tahun. Tingginya jumlah pemakaian antibiotik dapat menimbulkan permasalahan-permasalahan seperti resistensi bakteri terhadap antibiotik yang merupakan ancaman global pada kesehatan. Penyebab dari bakteri yang resisten adalah ketidakbijakan dalam penggunaan antibiotik. Peresepan tanpa indikasi yang jelas dan pentuan dosis yang keliru merupakan sebagian contoh dari ketidakrasionalan terapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah penggunaan antibiotik yang rasional dan mengetahui efektivitas dari antibiotik yang digunakan untuk terapi pada geriatri di intalasi rawat inap salah satu rumah sakit di Surakarta. Penelitian ini termasuk dalam penelitian observasional yang menggunakan metode deskriptif dan pengambilan data secara retrospektif. Data pasien dianalisis mengenai ketepatan indikasi, ketepatan obat, ketepatan pasien, ketepatan dosis, dan efektivitas penggunaan antibiotik. Pasien yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 24 pasien. Hasil evaluasi kerasionalan penggunaan antibiotik menunjukkan ketepatan indikasi sebanyak 24 kasus (100%), ketepatan obat sebanyak 23 kasus (95,83%), ketepatan pasien sebanyak 24 kasus (100%), ketepatan dosis sebanyak 22 kasus (91,67%). Efektivitas terapi yang dapat dievaluasi sebanyak 13 kasus efektif (54,17%), 1 kasus tidak efektif (4,17%), dan 10 kasus tidak bisa dievaluasi efektivitasnya (41,67%). Penelitian ini diharapkan dapat memberi gambaran informasi mengenai kerasionalan penggunaan antibiotik, sehingga kekurangan yang masih ada dalam penelitian ini dapat diperbaiki di penggunaan antibiotik pada pasien khususnya pada kelompok geriatri.
Copyrights © 2021