Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan penyakit infeksi akut yang menyerang satu atau lebih bagian saluran pernafasan dimulai dari saluran pernafasan atas yaitu hidung hingga saluran pernafasan bawah yaitu alveoli termasuk jaringan adneksa seperti sinus, rongga telinga tengah dan selaput paru yang disebabkan oleh bakteri, virus dan mikoplasma. Tujuan dari studi kasus ini adalah menggambarkan pengaruh dari penerapan fisioterapi dada terhadap bersihan jalan nafas pada anak yang mengalami ISPA. Rancangan karya tulis ilmiah ini adalah studi kasus dengan subjek dua orang pasien anak usia 3-5 tahun yang mengalami masalah ketidakefektifan bersihan jalan napas akibat ISPA. Studi kasus dilakukan selama tiga hari dengan fokus intervensi penerapan fisioterapi dada pada anak. Hasil studi kasus menunjukkan setelah dilakukan fisioterapi dada pada kasus I terjadi penurunan frekuensi pernafasan dari 29 x/menit menjadi 22 x/menit, batuk berkurang, tidak ada sekret, tidak ada suara nafas ronkhi. Pada kasus II terjadi penurunan frekuensi pernafasan dari 28 x/menit menjadi 25 x/menit, batuk berkurang, tidak ada sekret, tidak ada suara nafas ronkhi. Simpulan penerapan fisioterapi dada dapat mengatasi masalah ketidakefektifan bersihan jalan napas pada anak usia 3-5 tahun yang mengalami ISPA. Saran bagi perawat dapat menerapkan fisioterapi dada pada anak yang mengalami masalah bersihan jalan napas tidak efektif akibat ISPA.
Copyrights © 2022