Studi ini bermaksud menelusuri adanya indikasi praktek trafficking anak, sekaligus memahami persepsimasyarakat atau keluarga terhadap anak, sehingga diketahui mengapa praktek trafficking kerap terjadi didaerah pengirim. Lokasi yang menjadi sasaran penelitian yakni di wilayah Kota Singkawang, ProvinsiKalimantan Barat. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan FGD pada orang tua atau keluargakorban, anak yang menjadi korban, tokoh masyarakat, tokoh agama dan pejabat dari instansi terkait,dilengkapi dengan studi kasus untuk lebih mendalami tentang mengapa masyarakat memiliki persepsitertentu serta observasi terhadap lingkungan sekitar. Dari studi ini ditemukan bahwa terdapat tiga kategoripria dari sebuah negara yang menginginkan kawin dengan perempuan asal Singkawang, dan hanya denganberbekal sebuah foto dari pria dimaksud. Ketiga kategori dimaksud adalah pria pensiunan dari tentara,pria usia matang dan pria tertentu yang dibiayai oleh sindikat tertentu. Traficking ini terjadi karena adanyapush factors dan pull factors. Ini semua terjadi karena ketidak tahuan pihak yang terlibat dalam kasustrafficking akan hak anak yang seharusnya mendapatkan perlindungan dan demi keuntungan finansialbelaka. Diharapkan hasil studi ini dapat menghasilkan suatu model intervensi untuk mencegah terjadinyapraktek trafficking anak.Kata kunci: trafficking anak, persepsi masyarakat, daerah pengirim.
Copyrights © 2014