Rimpang temu hitam merupakan salah satu jenis tumbuhan suku Zingiberaceae. Kandungan senyawa rimpang temu hitam yaitu flavonoid, saponin, kuinon dan triterpenoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas hepatoprotektor ekstrak etanol 70% rimpang temu hitam. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan post test only control group design. Hewan uji yang digunakan yaitu mencit putih (Mus musculus L.) jantan galur deutch democrotic yokohama. Mencit putih dibagi menjadi 6 kelompok, kelompok 1, 2 dan 3 sebagai kelompok perlakuan ekstrak etanol 70% rimpang temu hitam dengan dosis berturut-turut 9,8mg/20gBB, 12,6mg/20gBB dan 15,4mg/20gBB, kelompok 4 sebagai kontrol positif menggunakan Curcuma FCT 0,052mg/20gBB, kelompok 5 sebagai kontrol negatif dan kelompok 6 sebagai kontrol normal menggunakan CMC Na 1%. Mencit diadaptasi dan diberikan perlakuan selama 8 hari, pada hari ke-8 semua kelompok kecuali kelompok 6 diinjeksi CCl4 0,5 ml/KgBB. Setelah 24 jam, dilakukan pengambilan darah melalui sinus orbital lalu diukur kadar SGOT dan kadar SGPT. Hasil pengukuran kadar SGOT dan SGPT terjadi penurunan antar tiap kelompok perlakuan ekstrak. Penurunan tertinggi hingga terendah berturut-turut terjadi pada kelompok 3 (35,75;15,5 U/L), kelompok 2 (40,25;27 U/L) dan kelompok 1 (47,74;38,25 U/L). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji LSD Post Hoc, nilai signifikan kelompok 4 (kontrol positif) dengan kelompok 3 (ekstrak etanol 70% rimpang temu hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.) dosis 15,4mg/20gBB) diperoleh sebesar P>0,05 yang artinya tidak terdapat perbedaan bermakna, sehingga ekstrak etanol 70% rimpang temu hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.) mempunyai aktivitas sebagai hepatoprotektor dengan dosis yang paling efektif 15,4mg/20gBB mencit. Kata Kunci: Hepatoprotektor, Rimpang Temu Hitam, SGOT, SGPT
Copyrights © 2023