Saus merupakan jenis bumbu penyedap makanan berbentuk bubur, dengan warna merah atau oranye. Biasanya saus ditambahkan ke makanan sebagai penambah cita rasa, pada kasus tertentu terdapat pedagang yang tidak jujur dalam penggunaan produk saus. Seperti banyak kasus, untuk membuat saus terlihat lebih segar saus biasa ditambahkan pewarna makanan berwarna merah. Tidak jarang pewarna yang ditambahkan adalah pewarna tekstil berbahaya seperti rhodamin B. Jika dikonsumsi terlalu banyak dapat menyebabkan berbagai pernyakit seperti kerusakan hati dan ginjal, gangguan fisiologis tubuh, atau bahkan dapat menyebabkan timbulnya kanker hati. Untuk menghindari hal tersebut, muncul inovasi baru yaitu dektektor rhodamin B dari ekstrak daun tanaman kelor. Pada pembuatan inovasi dilakukan beberapa uji yaitu pengaruh detektor terhadap saus, penentuan kadar vitamin C, dan uji terhadap sampel. Hasil dari empat uji tersebut menunjukkan konsentrasi vitamin c tidak terlalu mempengaruhi perubahan warna. Konsentrasi yang dipakai adalah konsentrasi 2% dengan perubahan warna menjadi merah kirmizi jika positif. Diketahui hanya ada satu sampel saus yang dipakai oleh pedagang mengandung rhodamin B. Dari penelitian inovasi yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan daun kelor dapat dijadikan alternatif uji kualitatif penentuan rhodamin B pada saus yang berdedar di Kecamatan Samarinda Sebrang, Samarinda. Kata kunci: Rhodamin b, Kelor (Moringa oleifera), Vitamin C, Kit
Copyrights © 2023