Tawazun: Jurnal Pendidikan Islam
Vol 16 No 2 (2023)

Konsep Keserasian Gender Henri Shalahuddin

Bagja Nugraha (Universitas Ibn Khaldun Bogor)
A. Rahmat Rosyadi (Universitas Ibn Khaldun Bogor)
Maemunah Sa’diyah (Universitas Ibn Khaldun Bogor)



Article Info

Publish Date
26 Aug 2023

Abstract

Discussions on gender have grown since the ratification of the CEDAW convention and the enactment of the Presidential Instruction on Gender Mainstreaming in Indonesia. However, the understanding of gender that is currently being discussed is still based on feminist theories. This raises its own problems because it emphasizes that the differentiation of roles and responsibilities is based on social culture. While in Islam, the division of roles and responsibilities is based on revelation, which is the Qur'an and the Sunnah. This condition makes many Muslim academics begin to develop the concept of gender from an Islamic perspective (Islamic Worldview). Henri Salahuddin is an academic and educational practitioner who is steadfast in criticizing and formulating solutions to various feminist ideas. This study elaborates on the concept of gender and gender compatibility Henri Salahuddin. This research is qualitative and uses the descriptive-analytical method to the writings of Henri Salahuddin. This study found that Henri Salahuddin offered the concept of gender which was not fluid in exchanging the division of roles between men and women just like that. The distinction is also not due to the privilege of one particular gender but must be in accordance with the guidance of Islamic law so that the relationship that is built is a harmonious relationship between men and women. Abstrak          Pembahasan mengenai gender semakin berkembang sejak disahkannya konvensi CEDAW dan ditetapkannya Inpres tentang Pengarusutamaan Gender di Indonesia. Akan tetapi, pemahaman mengenai gender yang saat ini banyak dibahas masih bertumpu pada teori-teori feminisme. Hal ini menimbulkan problematika tersendiri, karena menekankan bahwa pembedaan peran dan tanggung jawab didasarkan pada sosial budaya. Sementara dalam Islam, pembagian peran dan tanggung jawab didasarkan kepada wahyu, yaitu Al-Qur’an dan Sunah. Kondisi ini membuat banyak akademisi muslim mulai mengembangkan konsep gender dengan perspektif Islam. Henri Shalahuddin adalah seorang akademisi serta praktisi pendidikan yang teguh mengkritik dan merumuskan solusi atas berbagai pemikiran-pemikiran feminisme. Penelitian ini mencoba mengelaborasi konsep gender dan keserasian gender Henri Shalahuddin. Penelitian ini bersifat kualitatif dan menggunakan metode deskriptif analitis terhadap karya tulis Henri Shalahuddin. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa Henri Shalahuddin menawarkan konsep gender yang tidak cair mempertukarkan pembagian peran laki-laki dan perempuan begitu saja. Pembedaan tersebut juga bukan disebabkan karena adanya pengistimewaan salah satu jenis kelamin tertentu, melainkan harus sesuai dengan tuntunan syariat Islam sehingga relasi yang terbangun adalah relasi serasi antara laki-laki dan perempuan.

Copyrights © 2023






Journal Info

Abbrev

TAWAZUN

Publisher

Subject

Education Social Sciences

Description

Tawazun: Jurnal Pendidikan Islam has a focus on the study of Islamic education with the following scope: 1. Islamic Education Management 2. Thought of Islamic education 3. Islamic science education 4. Islamic Guidance and ...