Pertemuan antarmoda transportasi kendaraan dan kereta api pada perlintasan sebidang menimbulkan potensi kecelakaan lalu lintas yang tinggi karena karakteristik pergerakan angkutan tersebut jauh berbeda. Pada periode Januari hingga September 2021, PT KAI Daop 2 Bandung mendata 13 orang menjadi korban tertabrak kereta api dengan penyebab yang beragam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keselamatan dan keamanan di perlintasan kereta api Cimindi. Penelitian ini menggunakan metode survei yang digunakan untuk kondisi geometrik, volume lalu lintas, serta sarana dan prasarana. Hasil analisis menunjukan bahwa tingkat kecelakaan di Jalan Raya Cimindi yang berpotongan dengan rel adalah 153,22 100JPKP dengan tingkat fatalitas 19,15 100JPKP dan nilai EAN 153 yang melebihi BKA 109,17 serta UCL 104,61. Nilai tersebut tinggi dibanding segmen sebelum dan sesudah perlintasan. Rambu-rambu dan marka keberadaannya belum lengkap. Kondisi geometrik sebagian sudah memenuhi standar seperti kelas jalan, kelandaian, dan tidak pada tikungan tetapi jumlah lajur, lebar jalur, dan sudut perpotongan jalan masih belum memenuhi standar. Volume LHR sebesar 5.722 smp/hari dengan kapasitas jalan 1541 smp/jam sehingga rasio v/c yang dihasilkan sebesar 1,25. Hasil kali volume LHR dengan frekuensi kereta api yang melintas untuk jam sibuk pagi adalah 49.790 smpk, jam sibuk siang adalah 49.894, dan jam sibuk sore 49.088 smpk.
Copyrights © 2023