Artikel ini membagikan beberapa pelajaran dari praktik baik yang dilakukan oleh tiga komunitas, Perhimpunan Rahima, Aliansi Laki-Laki Baru dan Rifka Anisa Yogyakarta. Kajian ini merupakan hasil observasi terhadap proses pendampingan pegawai KUA yang dilakukan Rahima dan olah dokumen terhadap dokumentasi kegiatan dan aktifitas Rifka Anisa dan Aliansi Laki-Laki Baru. Data-data penelitian ini didukung dengan wawancara, dan focus group discussion. Tulisan ini berargumen bahwa pelibatan laki-laki dalam membangun relasi setara dalam keluarga penting karena laki-laki adalah aktor dalam relasi keluarga. Laki-laki sama halnya dengan perempuan memiliki peran strategis untuk secara bersama-sama menjadi mitra yang lebih egaliter dan berkeadilan. Tulisan ini juga menjelaskan piliha-pilihan strategi dan pendekatan pendampingan yang berhasil mengubah cara pandang laki-laki terhadap diri dan maskulinitasnya dari maskulinitas hegemonic menjadi maskulinitas positif.
Copyrights © 2023