Berdasarkan BPJS Ketenagakerjaan, Data angka kecelakaan kerja di Indonesia menunjukkan peningkatan. Kecelakaan kerja yang terjadi pada tahun 2020 adalah sebanyak 221.740 kasus, dan di tahun 2021 menjadi sebanyak 234.270 kasus, naik 5,65% dari tahun sebelumnya. Penerapan safety induction dan mekanisme penggunaan APD merupakan prioritas bagi keselamatan pekerja. Akan tetapi, pada pelaksanaan di lapangan, masih saja terdapat pekerja yang tidak mengikuti aturan yang sudah ditetapkan perusahaan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis pengaruh variabel Jenjang Pendidikan, Tingkat Jabatan dan Pengalaman bekerja pada penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di pembangunan proyek konstruksi Gedung Resto Apung Muara Angke Jakarta Utara. Penelitian ini menggunakan Metodelogi Kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui riset lapangan, kuisioner, pengutipan langsung dan riset kepustakaan. Teknik statistika yang digunakan saat analisa data adalah uji validasi, uji reabilitas dan uji hipotesis. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis penelitian, dapat disimpulkan bahwa variabel pendidikan, jabatan dan pengalaman bekerja berpengaruh terhadap variabel K3, dengan nilai relatif level Jenjang Pendidikan Sebesar 25,08%, Tingkat Level Jabatan sebesar 30,93%, dan Pengalaman Bekerja sebesar 43,99%. Penerapan K3 pada pembangunan proyek konstruksi Gedung Resto Apung Muara Angke sudah dilakukan dengan baik ditunjukan dengan adanya program sosialisasi K3, penerapan rambu keselamatan dan spanduk K3, penerapan APD, prosedur Job Safety Analysis (JSA), dan Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko (IBPR) yang dilaporkan ke manajemen, sehingga untuk selanjutnya penerapan K3 perlu dipertahankan dengan terus melakukan monitoring dan evaluasi berkala.
Copyrights © 2023