Studi ini menganalisis sifat tahan gempa Meru, pagoda bertingkat di Bali, yang selama ini tetap utuh meskipun lapisan atasnya berbahan kayu dan lapisan dasarnya dilapisi dinding bata. Penelitian ini meliputi bentuk arsitektur, sistem struktur, bahan bangunan, respons dinamis, dan dampak beban angin terhadap Meru dalam menghadapi aktivitas seismik. Dengan menggunakan model Elemen Hingga 2-D dan analisis dinamika sejarah waktu non linier, Meru tingkat sebelas di Kawasan Pura Ulun Danu Batur Kintamani, Bali, dipelajari dalam konteks ketahanan gempa dan pengaruh beban angin. Studi ini mengungkap bahwa Meru mampu menghadapi gempa maksimum dengan tingkat kepercayaan untuk periode ulang 2500 tahun, sambil mengidentifikasi periode alami dan mode getar struktur. Dengan mempertimbangkan pula pengaruh beban angin, penelitian ini memberikan wawasan awal mengenai perilaku Meru dalam situasi gempa dan kondisi lingkungan yang lebih luas. Penelitian selanjutnya dapat melibatkan eksperimen untuk mengonfirmasi temuan ini, termasuk analisis komponen individu dan struktur secara keseluruhan.
Copyrights © 2023