Indonesia menjadi wilayah yang dikenal secara luas sebagai supermarketnya bencana. Berbagai jenis bencana terjadi di Indonesia mulai dari bencana hidrometeorologi, geologi, pandemi, wabah penyakit hingga konflik sosial horizontal. Salah satu wilayah yang memiliki ancaman multibencana yaitu Desa Sriharjo Kabupaten Bantul. Ancaman multibencana yang terjadi tentu menjadi keharusan masyarakat yang tinggal di lingkungan sekitar bencana untuk dapat beradaptasi dan resilien. Menuju masyarakat yang resilien memerlukan upaya-upaya pemberdayaan masyarakat baik yang dilakukan oleh perguruan tinggi, dunia industri, pemerintah maupun oleh masyarakat sendiri. Sehingga kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk ancaman multibencana, bentuk pemberdayaan masyarakat yang dapat dilakukan serta strategi pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dalam menghadapi adanya ancaman multibencana. Beberapa rekomendasi pemberdayaan masyarakat yang dapat dilaksanakan meliputi; pemberdayaan masyarakat untuk UMKM (wedang uwuh, produsen peyek kacang, pprodusen peyek sagu, pengrajin anyaman bambu), pemberdayaan kelompok sadar wisata (pokdarwis), dan pemberdayaan elemen pendukung kebencanaan (FPRB, relawan, linmas). Perangkat desa dan masyarakat yang terlibat menunjukkan sikap antusias yang tinggi. Harapannya strategi pemberdayaan masyarakat yang telah dipetakan dapat dilaksanakan oleh seluruh komponen pentahelix kebencanaan untuk menuju masyarakat yang tangguh.
Copyrights © 2023